Kapan perlu mendesain ulang website
Website Redesign

Jumlah website di Indonesia akan terus bertambah. Hal ini didorong oleh adanya infrastruktur telekomunikasi yang semakin baik dan juga hadirnya banyak software open source Content Management System (CMS). Infrastruktur telekomunikasi telah memberi kemudahan dan kestabilan ketika Anda mengakses internet, sedangkan CMS memberikan kemudahan untuk membuat blog atau website tanpa perlu menguasai banyak teknologi web seperti bahasa pemrograman dan database.

Sebagian kecil website yang ada saat ini adalah website lama yang dibuat beberapa tahun sebelumnya. Teknologi web sendiri terus berkembang dan disempurnakan. Sebagaimana teknologi web, website juga tidak cukup sekali dibuat dan kemudian dibiarkan saja tanpa sentuhan. Website perlu diperbarui (update) dan dirawat. Tampilan, fitur pengelolaan dan fungsinya harus berubah disesuaikan dengan kebutuhan dan kemajuan teknologi.

Bila website dibuat oleh developer, mereka yang tentunya merawat dan mengubah sesuai kebutuhan saat ini. Bila Anda membuat website sendiri, Anda yang tentunya merawat dan melakukan penyesuaian kebutuhan. Bila Anda membuat website dengan CMS, Anda perlu melakukan update CMS, menambah ekstensi atau mengganti template. Hal ini bertujuan agar website selaras dengan kebutuhan saat ini dan tetap mengimplementasikan teknologi web baru.

Tidak sedikit pemilik website yang membiarkan website begitu saja setelah selesai dibuat, tanpa ada lagi perawatan atau penyesuaian. Mungkin ini akan berbeda untuk website perusahaan dan bahkan e-commerce yang dianggap sebagai entitas hidup yang tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan bisnis perusahaan tersebut. Berikut ini adalah 8 tanda Anda perlu mendesain ulang website (website redesign):

1. Website tidak ramah perangkat seluler.

Anda tentu tahu bahwa perangkat seluler, baik smartphone atau tablet, sampai sekarang ini terus membanjiri pasaran dengan berbagai merk dan model. Masyarakat diberi banyak opsi yang memungkinkan mereka untuk lebih mudah memilikinya. Smartphone dan tablet jauh lebih mudah dibawa kemanapun. Mereka juga dapat dengan mudah mengakses internet dengan mobile data dimanapun berada.

Pada tahun 2016, pencarian melalui perangkat seluler telah melampaui pencarian melalui dekstop dan laptop. Pencarian melalui perangkat seluler terus meningkat sampai sekarang. Semua website perlu menyambut perubahan ini dan menyesuaikan pergeseran pencarian di internet melalui perangkat mobile. Semua website seharusnya sudah responsif dan ramah perangkat seluler (mobile-friendly).

Website harus ditampilkan dengan baik diperangkat manapun, termasuk perangkat seluler. Anda bisa banyangkan bila website tidak responsif dan ramah perangkat seluler. Website tidak memberi user experience yang baik dan akan ditinggalkan. Anda berpotensi kehilangan banyak pengunjung melalui perangkat seluler yang kini sudah menjadi dominan.

2. Website tidak dimuat cepat.

Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia terus bertambah baik dan ini mendorong akses ke internet yang semakin cepat. Namun kenyataannya, ada juga website yang halaman web dimuat lama. Sebuah halaman web dimuat cepat bila memerlukan waktu kurang dari 3 detik. Bila waktu muat halaman web lebih dari 3 detik, website dapat dikategorikan rata-rata dan bahkan lambat.

Google menyatakan secara resmi bahwa kecepatan muat laman (page load time) sebagai salah satu sinyal yang digunakan di algoritmanya untuk menentukan peringkat halaman web. Kecepatan muat laman adalah salah satu faktor penting SEO dan memiliki banyak dampak negatif bila diabaikan. Ada beberapa tool yang bisa digunakan untuk memeriksa kecepatan website seperti Google PageSpeed Insights, GTmetrix dan Pingdom.

Baca artikel Cara Efektif Mengurangi Waktu Muat Laman Web

3. Desain website usang atau tidak profesional.

Rata-rata website saat ini mempunyai tampilan yang memikat dan navigasi yang sudah bagus. Visitor mendapatkan user experience yang baik saat mengunjungi website maupun saat menjelajah lebih jauh ke dalam website. Teknologi web terus berkembang dan berkontribusi dalam membuat website yang lebih baik. Anda bisa banyangkan bagaimana sebuah website beberapa tahun lalu dengan tampilan yang kurang memikat dan navigasi yang sulit.

Kapan perlu mendesain ulang website

Kesan pertama kali pengunjung sampai di website adalah tampilan website tersebut. Bagaimana bila tampilan website Anda tidak memberi kesan menggoda, misalnya warna latar yang kurang nyaman, huruf yang terlalu kecil, pilihan dan ketebalan font yang membuat sulit dibaca dan sebagainya? Visitor akan menganggap website Anda usang dan tidak profesional. Waktu kunjungan mereka yang singkat bisa jadi adalah juga kunjungan terakhir mereka ke website Anda.

4. Website menggunakan flash.

Kita semua tahu bahwa flash adalah teknologi yang sudah usang. Banyak web browser yang tidak lagi mendukungnya. Jika website Anda masih menggunakan flash, website Anda tidak akan dimuat dengan cepat dan mungkin saja elemen flash tidak akan bekerja. Elemen flash yang tidak bekerja dianggap bahwa halaman web tidak dimuat secara menyeluruh dan utuh. Ini hanya akan memperburuk user experience dan kekecewaan pada pengunjung atau visitor website Anda.

5. Rasio pentalan (bounce rate) tinggi.

Rasio pentalan (bounce rate) adalah salah satu indikator bahwa ada yang salah dengan website Anda. Bounce rate sendiri adalah persentase visitor yang meninggalkan blog atau website setelah membuka satu laman web saja. Anda bisa mengetahui rasio pentalan website ini menggunakan layanan analisa website (website analytic) seperti Google Analytics.

Rasio pentalan yang tinggi mengindikasikan adanya isu teknis pada website Anda, baik yang terkait dengan user experience atau dengan konten itu sendiri. Mungkin saja, navigasi website tidak relevan atau membingungkan sehingga visitor memilih untuk meninggalkan website Anda sesegera mungkin atau visitor tidak menemukan konten atau sesuatu yang bernilai di website Anda.

6. Sulit mengubah atau memperbarui konten.

Karena tidak menguasai teknologi pembuatan website, Anda mungkin akan menggunakan jasa web developer untuk membuat website. Anda kemudian menjalankan website yang sudah jadi tersebut dan mengisinya dengan konten. Seiring waktu, Anda mungkin merasa ada fitur yang kurang yang menyulitkan Anda mengubah atau memperbarui konten. Anda perlu mendesain ulang website tersebut melalui jasa web developer.

Mungkin akan berbeda bila Anda membuat website sendiri menggunakan Content Management System (CMS) seperti WordPress atau Joomla. Anda dapat melakukan update ketika ada rilis versi baru untuk lebih meningkatkan fitur yang sudah ada. Bila Anda menginginkan fitur khusus yang tidak ada di fitur bawaan CMS, Anda dapat menambahkan fitur dengan menginstal ekstensi CMS yang digunakan.

7. Mendapatkan umpan balik yang negatif.

Pemilik website terkadang kurang peka pada apa yang kurang dan perlu diperbaiki pada website. Hal-hal seperti ini justru bisa diperoleh dari umpan balik. Di sela-sela komentar, visitor juga memberi masukan bahwa ukuran teks perlu lebih besar, ketebalan teks kurang, warna gradasi terlalu mencolok dan sebagainya. Dengan umpan balik ini, Anda dapat melakukan perbaikan.

8. Tampilan dan nuansa tidak konsisten di seluruh website.

Dalam desain web, tampilan dan nuansa (look and feel) memiliki peran penting. Desain web yang baik memiliki tampilan dan nuansa yang konsisten di seluruh halaman website. Misalnya, posisi logo dan warna latar tidak berubah ketika membuka halaman web manapun. Posisi logo dan warna latar yang berubah dapat membuat bingung dan frustasi visitor. Visitor tidak ingin berhenti dan berfikir pada setiap perubahan yang terjadi.