Alasan blog tidak mendapatkan lalu lintas pengunjung
Alasan Blog Anda Tidak Mendapatkan Traffic Pengunjung

Blog adalah jenis website yang paling banyak dijumpai. Blog dibuat dengan berbagai maksud dan tujuan seperti sebagai diari online, berbagi pengetahuan, membangun jaringan, portofolio online, menjual jasa, menjual produk, mendapatkan penghasilan online, dan lain sebagainya. Sebagian orang menganggap bahwa aktivitas blogging itu mudah dilakukan. Bila yang dimaksud hanya sekedar mempublikasikan kata-kata, mungkin itu benar adanya dan sepele.

Bagi saya dan mungkin sebagian besar blogger, menjalankan aktivitas blogging dengan benar itu sulit. Tantangan terberat yang umumnya dihadapi banyak blogger adalah mendatangkan traffic atau lalu lintas pengunjung (visitor). Masalah tidak mendapatkan traffic pengunjung atau hanya sedikit dialami banyak blogger, baik blogger pemula maupun senior.

Mengapa traffic atau lalu lintas pengunjung ke blog begitu penting? Tanpa traffic pengunjung, tujuan Anda membuat blog akan gagal. Bagaimana Anda dapat menjual produk secara online melalui blog bila tidak ada pengunjung yang datang ke blog Anda. Mereka tidak tahu bahwa Anda menjual produk yang mereka cari melalui blog.

Bagi pemilik atau pengelola blog dengan tujuan tertentu, meningkatkan traffic pengunjung adalah keharusan yang tidak dapat ditawar bila ingin tujuangnya tercapai. Sebenarnya, ada alasan blog Anda tidak mendapatkan traffic pengunjung sesuai harapan. Artikel atau postingan kali ini menjelaskan secara singkat 8 alasan blog tidak mendapatkan traffic pengunjung.

1. Anda baru memulai blogging.

Bila Anda baru memulai aktivitas blogging, ini adalah hal wajar bila blog Anda belum atau sedikit mendapatkan traffic atau lalu lintas pengunjung. Berbeda halnya bila Anda sudah lama memulai aktivitas blogging namun traffic pengunjung tetap sedikit. Untuk melihat apakah Anda sudah di jalur yang benar dalam melakukan aktivitas blogging sebenarnya mudah.

Bila Anda memilih niche blog yang menjadi passion Anda, Anda menerapkan pengetahuan SEO dengan benar, Anda memiliki skill atau pengetahuan mendalam di niche blog tersebut, dan ada kenaikan pengunjung blog seiring waktu aktivitas blogging dilakukan, berarti Anda berada di jalur yang benar. Traffic pengunjung blog masih sedikit karena Anda baru memulai, bukan karena ada kekurangan atau masalah pada blog Anda.

2. Kualitas konten rendah.

Content is King. Konten menjadi alasan utama untuk mengunjungi blog Anda. Bila Anda memasarkan bisnis, baik jasa atau produk, mulailah dengan memasarkan konten yang terkait dan relevan dengan bisnis Anda. Untuk mendapatkan traffic atau lalu lintas pengunjung yang banyak, buatlah konten berkualitas. Pastikan pengunjung mendapatkan informasi jelas, padat dan lengkap sesuai yang mereka cari.

Konten yang berkualitas akan memiliki peringkat tinggi dan muncul di halaman pertama hasil pencarian mesin telusur (SERP). Konten yang berkualitas dapat dengan mudah ditemukan melalui kata kunci (keyword) yang relevan saat melakukan pencarian informasi di web browser. Konten blog Anda akan muncul di posisi atas di halaman pertama dan sangat mungkin untuk diklik.

Sebagai contoh, web hosting provider juga memiliki konten terkait bisnis hosting di blog atau website mereka. Ketika pengunjung mengklik artikel berkualitas tentang hosting, pengunjung diarahkan menuju blog atau website mereka dan kemungkinan besar melihat berbagai paket hosting yang ditawarkan. Bila paket hosting menarik dan kebetulan pengunjung membutuhkan, mungkin saja akan menggunakan layanan web hosting dari provider tersebut.

Artikel berkualitas yang dimiliki web hosting provider telah mendatangkan traffic organik kepada mereka tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan traffic berbayar (paid traffic). Hal ini tidak akan terjadi bila konten memiliki kualitas rendah. Konten sulit ditemukan karena berada di halaman belakang hasil pencarian dan potensi untuk mendapatkan traffic organik sangat sedikit.

3. Tidak dioptimalkan untuk SEO.

SEO adalah kependekan dari search engine optimization atau optimasi mesin telusur. Blogging dan SEO adalah dua hal yang saling terkait. Jika blog Anda ingin mendapatkan traffic organik, maka SEO adalah kuncinya. Blog yang dioptimasi untuk mesin telusur, dapat meningkatkan visibilitas konten blog di halaman hasil pencarian mesin telusur (SERP) dan berpeluang mendapatkan banyak traffic organik.

Cakupan SEO sendiri sangat kompleks, terbagi tiga yaitu SEO Technical, SEO On-Page, dan SEO Off-Page. Bila SEO dilakukan dengan benar, baik dari sisi platform blog yang digunakan dan kontennya, maka traffic organik yang besar dapat diperoleh. Pastikan semua memenuhi pedoman dan standar tertentu untuk pengoptimalan mesin telusur dan pengalaman pengguna (user experience | UX).

4. Tidak responsif dan lambat.

Sekarang ini, akses blog dari perangkat smartphone atau tablet jauh lebih banyak dibanding dari desktop atau laptop. Untuk itu, blog Anda harus memiliki desain responsif agar dapat ditampilkan dengan baik di layar kecil smartphone atau tablet (mobile-friendly). Melalui algoritma baru, Google memberikan prioritas lebih pada blog yang mobile-friendly. Google juga akan menghukum blog yang tidak responsif (mobile-friendly) dengan penurunan peringkat SEO yang akan berimbas pada penurunan traffic pengunjung.

Selain mobile-friendly, blog juga harus dapat dimuat atau ditampilkan dengan cepat di layar perangkat. Blog yang membutuhkan waktu lebih dari 3 detik, umumnya akan ditinggalkan pengunjung untuk kembali ke halaman hasil pencarian (SERP) guna membuka blog kompetitor Anda. Dari pemuatan konten blog yang lambat, Anda bisa kehilangan traffic pengunjung. Selain itu, rasio pentalan (bounce rate) juga tinggi yang menandakan ada masalah pada performa SEO blog Anda.

5. Tidak memposting konten secara teratur.

Seberapa sering Anda memposting ke blog? Apakah Anda juga memposting secara teratur? Bila Anda ingin memiliki traffic pengunjung ke blog Anda secara teratur, Anda perlu menumbuhkan pembaca setia. Memposting secara teratur memberi tahu kepada mereka kebiasaan Anda memposting ke blog. Mereka akan secara teratur mengunjungi blog Anda untuk melihat postingan yang baru.

Memposting ke blog secara teratur juga memberitahu search engine crawler atau spider tentang kebiasaan Anda memposting. Search engine crawler akan merayapi blog Anda secara teratur dan mengindeks postingan baru dengan cepat sehingga dapat muncul di SERP. Aktivitas memposting secara teratur ini memberitahu pembaca setia blog Anda dan search engine crawler bahwa blog Anda hidup karena ada kegiatan memposting ke blog yang dilakukan secara teratur.

6. Tidak mempromosikan ke media sosial.

Anda tentu memiliki akun media sosial seperti Facebook, Instagram, Tweeter, dan lain sebagainya. Platform media sosial dapat digunakan untuk memperluas jangkauan blog Anda dalam mendatangkan traffic pengunjung besar yang berasal dari follower Anda. Membagikan postingan blog ke sosial media juga mudah. Jadi traffic pengunjung blog Anda tidak hanya berasal dari mesin telusur. Anda dapat mulai membagikan postingan secara teratur ke media sosial dengan deskripsi menarik dan tagar yang relevan.

Bila Anda tidak memanfaatkan media sosial yang dimiliki untuk mempromosikan postingan blog Anda, Anda telah membuang kesempatan mendapatkan banyak traffic ke blog. Ini sangat disayangkan. Selain membagikan postingan langsung ke media sosial, Anda juga dapat memasang tombol social share di blog agar pengunjung dapat membagikan postingan blog Anda ke media sosial mereka.

7. Memiliki desain dan UX yang buruk.

Desain dan pengalaman pengguna (user experience | UX) yang buruk adalah salah satu faktor mengapa blog Anda tidak memiliki atau hanya sedikit traffic. Blog yang dirancang buruk dapat membingungkan atau sulit dinavigasi. Pengunjung dapat meninggalkan blog Anda sesegera mungkin untuk mengunjungi blog kompetitor dan ini menyebabkan rasio pentalan (bounce rate) yang tinggi dan keterlibatan yang rendah.

Blog Anda perlu menitikberatkan pada desain dan pengalaman pengguna. Ini termasuk tata letak (layout design) yang jelas, navigasi yang mudah, aksesibilitas yang baik agar dapat digunakan semua pengunjung, termasuk mereka yang disabilitas. Blog dengan pengalaman pengguna yang buruk akan mendapat hukuman Google dengan peringkat pencarian rendah yang mengakibatkan penurunan visibilitas dan traffic.

8. Dioptimasi secara berlebihan.

Anda mungkin beranggapan bahwa konten yang dioptimasi berlebihan (over-optimization) akan meningkatkan performa SEO secara maksimal. Ini adalah anggapan salah yang justru berdampak negatif pada blog Anda. Optimasi berlebihan terjadi ketika Anda terlalu fokus pada SEO teknis. Misalnya, Anda ingin memberi perhatian pada penggunaan kata kunci (keyword), namun akhirnya melakukan secara berlebihan (keyword stuffing). Optimasi yang berlebihan dapat merusak kinerja SEO dan mengarah ke peringkat pencarian yang lebih rendah.

Anda hanya perlu fokus pada tujuan utama yaitu menghasilkan konten sebaik mungkin yang menarik untuk pengunjung blog Anda serta peringkat mesin telusur (search engine). Jika Anda mengingat tujuan utama ini, Anda akan memiliki konten yang tampak lebih alami dan informatif sehingga SEO lebih tahan lama dan lebih produktif di masa mendatang.