Pengertian over-optimization yang memberi dampak buruk pada SEO
Apa itu Over-Optimization Dan Mengapa Buruk Untuk SEO

Search Engine Optimization (SEO) atau optimasi mesin telusur adalah teknik optimasi website agar muncul di peringkat atas halaman pertama hasil pencarian mesin telusur (SERP). Dua tujuan utama dari SEO adalah visibilitas dan peringkat tinggi. Optimasi mesin telusur adalah upaya yang terus dilakukan oleh pemilik atau pengelola website. Ketika SEO dilakukan dengan benar, tujuan meningkatkan visibiliats dan peringkat dapat dicapai dengan baik.

Terkadang kita mendapati keluhan bahwa upaya SEO yang sudah maksimal tidak memberikan hasil maksimal. Website tidak berada di halaman pertama atau kedua hasil pencarian mesin telusur untuk kata kunci (keyword) yang relevan atau berada jauh di halaman belakang hasil pencarian. Bila website tidak berada di halaman pertama atau kedua, sangat sulit untuk mendapatkan traffic organik.

Mengapa upaya SEO yang sudah maksimal tidak memberikan hasil maksimal pada visibilitas dan peringkat website? Di dalam SEO, terlalu banyak hal baik, bukan menjadi semakin baik, justru bisa menjadi buruk. Visibilitas dan peringkat website dapat dicapai dengan baik bila Anda menerapkan praktik SEO terbaik. Kegagalan mencapai visibilitas dan peringkat yang baik sedangkan optimasi mesin telusur telah maksimal kemungkinan karena Anda telah melakukan optimasi berlebihan (over-optimization).

Website dikatakan over-optimization (dioptimasi berlebihan) jika teknik optimasi mesin telusur untuk mencapai visibilitas dan peringkat tinggi justru merusak kualitas website, yang pada akhirnya juga merusak peringkat mesin telusur (search engine ranking). Algoritma Google terus berubah. Google semakin canggih dan cerdas. Teknik SEO yang baik pada waktu dulu mungkin tidak dianggap sebagai white had SEO lagi untuk saat ini.

Over-optimization dapat memberi dampak negatif pada SEO. Pengunjung website akan memiliki pengalaman berbeda yang lebih buruk. Misalnya, konten dengan kata kuci berlebihan menjadi sulit dibaca atau justru mengganggu, terlebih lagi jika kata kunci yang tidak relevan, dioptimasi sebagai link text (tautan teks). Yang terbaik adalah membuat konten yang alami, menarik, dan informatif.

Bagaimana cara mengetahui bahwa website over-optimization atau dioptimasi berlebihan? Berikut ini adalah beberapa tanda atau sinyal bahwa website over-optimization. Anda dapat mendiagnosis dan kemudian memperbaiki untuk menerapkan praktik SEO terbaik.

1. Keyword stuffing.

Di dalam teknik SEO, memasukkan beberapa kata kunci (keyword) ke dalam artikel atau postingan sangat penting agar saat dirayapi (crawling), search engine crawler atau spider dapat memahami isi, mengindeks, dan memberi peringkat (ranking) yang sesuai. Kata kunci yang dimasukkan secara berlebihan (keyword stuffing), justru memberi dampak negatif. Misalnya, dalam satu paragraf ditemukan 8 kata kunci yang sama atau beberapa kata kunci berbeda yang tidak relevan dengan topik bahasan.

Keyword stuffing tidak disukai Google dan dapat merusak peringkat mesin telusur. Konten yang dioptimasi berlebihan dengan memasukkan kata kunci sebanyak mungkin tidak akan memperoleh peringkat baik. Konten website yang dipenuhi kata kunci akan sulit dibaca atau dipahami dan tidak menyenangkan. Pengunjung menjadi malas membaca dan segera meninggalkan website Anda untuk beralih ke website kompetitor. Ini menyebabkan rasio pentalan (bounce rate) tinggi dan pengalaman pengguna (user experience | UX) buruk.

2. Kata kunci demi kata kunci.

Bila Anda memahami SEO terkait penggunaan kata kunci, mungkin Anda pernah membaca artikel atau postingan yang dipenuhi banyak kata kunci. Beberapa kata kunci terjadi secara alami, sementara sebagian besar sengaja dimasukkan karena hasil riset. Kata kunci tambahan atau sekunder (LSI keyword) ini dimaksudkan untuk memberi dorongan kata kunci utama. Kata kunci sekunder yang dipilih dengan hati-hati akan membawa ke peringkat yang lebih baik.

Seperti kata kunci utama, penggunaan kata kunci sekunder yang berlebihan juga merusak peringkat website. Banyaknya kata kunci dapat membuat Google merasa kewalahan, terasa canggung, kesulitan membedakan antara tujuan dan makna konten. Anda perlu ingat bahwa konten website dibuat untuk manusia. Membuat konten yang mudah dipahami dan dimengerti adalah hal terbaik.

3. Artikel panjang yang tidak berguna.

Google memberikan perhatian pada website salah satunya melalui artikel atau postingan. Google menyukai artikel antara 1200 sampai 2000 kata atau sekitar 10 menit untuk selesai dibaca. Artikel yang berkualitas dengan jumlah kata kunci yang tidak berlebihan dan alami membantu website tetap terkini dan dilihat sebagai sumber daya informasi yang memiliki nilai oleh Google.

Perhatian Google pada website melalui artikel banyak dimanfaatkan dengan membuat artikel yang panjang. Artikel dipaksakan untuk dibuat panjang sehingga informasi disampaikan menjadi samar, banyak frase atau kalimat diulang dengan kemiripan makna, penggunaan banyak kata kunci menjadi tidak alami, serta bahasa yang tidak runtut. Artikel menjadi sulit atau tidak enak dibaca serta membingungkan.

Artikel panjang tidak berguna yang hanya ditujukan untuk memenuhi jumlah kata yang disukai Google justru berdampak buruk pada SEO. Google dapat mengetahui ini dari perilaku pengunjung website yang memberi sinyal negatif pada SEO. Pengunjung tidak melanjutkan membaca dan segera meninggalkan website Anda, kembali ke halaman hasil pencarian (SERP) untuk membuka artikel di website kompetitor. Ini yang menyebabkan rasio pentalan (bounce rate) tinggi, pengalaman pengguna buruk, dan peringkat yang rendah.

4. Judul dan tajuk yang berlebihan.

Sedikit mengenai perbedaan judul dan tajuk. Judul meliputi keseluruhan dokumen (artikel) dan menangkap isinya melalui satu atau dua frasa, sedangkan tajuk hanya untuk bab atau bagian dan hanya menangkap isi dari bab atau bagian tersebut. Di dalam SEO, judul dan tajuk berperan penting untuk memberi tahu search engine dan pengunjung isi suatu konten.

Judul dan tajuk tanpa kata kunci dan tidak masuk akal dapat merusak website Anda. Tajuk yang terlalu panjang dengan performatan yang tidak sesuai di seluruh bagian juga menyeret website Anda ke posisi bawah. Google ingin memahami konten dengan cepat dan tepat melalui judul dan tajuk. Jika keduanya membuat bingung, ini dapat merusak performa SEO yang Anda bangung.

Anda dapat menggunakan praktek terbaik untuk judul dan tajuk. Judul menggunakan elemen h1 HTML, terdapat kata kunci utama, dan tidak lebih dari 70 karakter. Di dalam judul h1, usahakan ada satu atau lebih tajuk dengan menggunakan elemen h2 HTML dan sertakan kata kunci sekunder. Anda perlu memperhatikan dengan baik bagaimana judul dan tajuk diterapkan di dalam artikel.

5. Penggunaan link (tautan) berlebihan.

Internal link dan external link sangat penting untuk SEO, demikian juga dengan backlink. Tautan (link) yang digunakan dengan benar, memiliki relevansi, dan ditempatkan dengan tepat dapat memberitahu Google bahwa sebuah konten adalah sumber informasi yang penting dan berharga, sama halnya dengan backlink dari website yang memiliki otoritas tinggi. Ketiga jenis link ini dapat menaikkan peringkat halaman web dan kredibilitas website Anda.

Terkadang, sering ditemukan halaman web dengan banyak link, baik internal link maupun external link, ditautkan secara asal, dan terkesan dioptimasi berlebihan. Jumlah link yang berlebihan dan tidak seimbang dengan konten, terlebih lagi yang tidak memiliki relevansi, dapat merusak SEO. Demikian juga backlink dari website yang tidak memiliki otoritas tinggi atau tidak terpercaya, juga dapat menjatuhkan peringkat website Anda.

6. Banyak peningkatan SEO sekaligus.

Memperbaiki konten untuk tujuan mengoptimasi mesin telusur (SEO) perlu dilakukan agar memiliki visibilitas dan peringkat tinggi. Namun, melakukan perombakan besar pada website dengan merombak sebagian besar konten dan strukturnya dapat membuat search engine crawler kuwalahan. Search engine crawler harus merayapi dan mempelajari kembali website Anda.

Meskipun perombakan besar sejalan dengan praktik SEO terbaik, namun volume perubahan yang tinggi dan dilakukan secara serempak dapat mempengaruhi peringkat website Anda untuk sementara waktu. Bila ada rencana melakukan perombakan secara besar-besaran, hendaknya dilakukan bertahap agar search engine crawler dapat merayapi dan mempelajari website Anda dengan baik.