Penamaan navigasi breadcrumbs berasal dari dongeng di negara Jerman Hansel dan Gretel. Dua kakak beradik ini sengaja ditinggal di hutan oleh orang tuanya dan berharap mereka tersesat dan tidak bisa kembali pulang. Karena mencurigai rencana orang tuanya, kakak beradik ini mendapatkan cara kreatif menjatuhkan remahan atau potongan (crumbs) roti (bread) agar bisa menemukan jalan pulang.
Selain dijumpai di halaman blog atau website, breadcrumbs juga muncul di halaman hasil pencarian Google atau mesin pencari lain dan berada di atas tag judul dan deskripsi meta. Dari sini, Anda dapat memahami gambaran umum dan mengetahui posisi halaman blog atau website tersebut. Breadcrumbs di hasil pencarian Google akan menambah tampilan menjadi semakin menarik dan mendorong untuk diklik.
Breadcrumbs dapat meningkatkan pengalaman pengguna (User Experience | UX) lebih baik. Mereka yang masuk jauh ke dalam struktur atau hirarki website dapat kembali ke halaman sebelumnya dengan mudah. Breadcrumbs memberi cara mudah dan praktis untuk mereka yang mengunjungi website dari hasil pencarian Google.
Tiga Tipe Breadcrumbs.
Ada tiga tipe atau format breadcrumbs yang bisa ditemukan pada website yaitu breadcrumbs berbasis hirarki, breadcrumbs berbasis atribut dan breadcrumbs berbasis histori. Berikut ini adalah penjelasan singkat tiga tipe breadcrumbs:
1. Breadcrumbs berbasis hirarki.
Breadcrumbs berbasis hirarki (hierarchy-based breadcrumbs) adalah tipe yang paling umum dan banyak digunakan pada website. Breadcrumbs tipe ini mengikuti struktur atau hirarki website, memvisualisasikan kedalaman struktur website, dimulai dari kategori tingkat atas (terluas) ke subkategori yang lebih spesifik sebelum tiba di halaman yang dikunjungi.
Breadcrumbs berbasis hirarki menunjukkan posisi Anda sekarang di website dan berapa langkah untuk kembali ke home page. Dari contoh di atas, Anda dapat mengklik subkategori teks tautan "Word" untuk mengetahui artikel lain masih di topik yang sama atau mengklik subkategori yang lebih atas dan mencabangkan penelusuran ke artikel lain di subkategori berbeda.
2. Breadcrumbs berbasis atribut.
Breadcrumbs berbasis atribut (attribute-based breadcrumbs) umumnya dijumpai pada website e-commerce yang menjual produk. Bila diperhatian, breadcrumbs berbasis atribut merupakan breadcrumbs berbasis hirarki yang dipasangkan dengan atribut-atribut tertentu dari produk.
Breadcrumbs berbasis atribut cocok untuk menggambarkan sebuah produk yang bisa masuk ke beberapa kategori berbeda atau banyak produk yang menggunakan atribut sama, yang mana sulit digambarkan hanya dengan breadcrumbs berbasis hirarki saja. Jadi untuk sampai pada produk yang spesifik, Anda dapat perlu memfilter melalui atribut yang tersedia. Contohnya, produk tuksedo dapat difilter menuruk warna, pola, ukuran, harga, dan lain sebagainya.
3. Breadcrumbs berbasis histori.
Breadcrumbs berbasis histori (history-based atau path-based breadcrumbs) kurang begitu populer namun dapat dijumpai pada beberapa website. Fungsinya hampir sama dengan tombol "Back" pada web browser. Breadcrumbs berbasis histori biasanya dikombinasikan dengan breadcrumbs berbasis hirarki. Dalam penerapannya, breadcrumbs berbasis histori direduksi menjadi tombol "Back" atau "Kembali".
Sebagai contoh, untuk sampai di halaman website saat ini, mungkin Anda melalui beberapa halaman sebelumnya dalam hirarki. Bila Anda telah selesai dengan halaman saat ini dan ingin kembali ke halaman sebelumnya, Anda dapat menggunakan tombol "Back" atau "Kembali". Tombol "Back" ini biasanya menyatu dan berada di posisi kiri breadcrumbs berbasis hirarki.
Manfaat Menggunakan Breadcrumbs.
Hampir semua website memiliki breadcrumbs. Ada beberapa manfaat yang didapat ketika menggunakan breadcrumbs pada website.
1. Meningkatkan User Experience (UX).
Bisa dibayangkan bila Anda masuk jauh ke dalam hirarki atau struktur website, melewati beberapa kategori sampai ke halaman yang dituju dan ingin kembali ke kategori sebelumnya beberapa tingkat. Tanpa breadcrumbs, Anda perlu mengklik tombol "Back" beberapa kali. Dengan breadcrumbs, Anda dapat mengurangi langkah dengan mengklik langsung teks tautan breadcrumbs yang mewakili kategori yang diinginkan.
Breadcrumbs memberi kemudahan kepada pengunjung meskipun berada jauh di dalam hirarki atau struktur website. Mereka dapat kembali ke kategori yang diinginkan dengan mudah. Kemudahan ini memberikan pengalaman yang menyenangkan kepada pengunjung dan pada akhirnya meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) yang lebih baik.
2. Mengurangi Rasio Pentalan.
Rasio pentalan (bounce rate) adalah persentase pengunjung yang masuk dan kemudian dengan segera meninggalkan website tanpa membuka atau mengeksplorasi halaman lain. Keberadaan breadcrumbs memberi kemudahan pengunjung website untuk menavigasi ke hirarki atau struktur terdalam blog atau website dan kembali lagi untuk menemukan konten yang diinginkan dengan mudah.
Dengan demikian, breadcrumbs dapat menurunkan rasio pentalan. Misalnya, pengunjung masuk ke blog atau website untuk membaca artikel atau postingan. Artikel tersebut berada di kategori yang juga memiliki banyak artikel lain dengan topik sama. Maka, pengunjung akan cenderung kembali ke kategori tersebut untuk membaca artikel lain yang masih dalam satu topik daripada kembali ke halaman hasil pencarian Google untuk membuka blog atau website lain.
3. Meningkatkan Perayapan Dan Pengindeksan.
Dengan breadcrumbs, blog atau website akan mendapatkan peluang untuk memiliki banyak tautan internal di seluruh halaman dan kategori tanpa Anda perlu membuat tautan internal secara manual. Googlebot dan perayap mesin telusur (search engine crawler) lain dapat menghubungkan setiap halaman lebih cepat dan akurat, menemukan lebih banyak halaman yang lebih dalam dan kemudian mengindeksnya.
Cara Menambahkan Breadcrumbs.
Blog, website dan e-commerce saat ini banyak dibuat menggunakan CMS (Content Management System). Dua CMS populer yang banyak digunakan di Indonesia adalah WordPress dan Joomla!. Untuk menambahkan breadcrumbs ke website WordPress, Anda dapat menggunakan ekstensi atau plugin, misalnya Yoast SEO. Karena blog ini dibuat dengan Joomla!, artikel ini menjelaskan cara menambahkan breadcrumbs website Joomla!
Berbeda dengan WordPress, Joomla! memiliki ekstensi berupa modul bawaan (built-in module) Breadcrumbs. Anda cukup mengaktifkan modul Breadcrumbs tersebut dan meletakkannya di posisi modul bernama breadcrumbs. Berikut ini adalah cara menambahkan breadcrumbs website Joomla!.
Masuk ke area administrator atau admin panel CMS Joomla!, pastika Anda berada di Home Dashboard (1) dan kemudian klik Modules (2).
Di halaman Modules (Site) yang terbuka, ketik "Breadcrumbs" di kotak teks pencarian (1) dan kemudian klik tombol Cari (2). Untuk mengaktifkan modul Breadcrumbs, klik icon x di dalam lingkaran kecil (3) dan selanjutnya klik nama modul Breadcrumbs (4) untuk melakukan pengaturan (settings) modul lebih lanjut.
Di halaman Modules: Breadcrumbs, tempatkan modul Breadcrumbs di posisi modul (module position) bernama breadcrumbs (1) dan kemudian klik tombol Save & Close (2).